Logika Informatika

Logika Informatika


Logika berasal dari bahasa Yunani, yaitu logos yang artinya kata, ucapan atau alasan. Jadi, logika adalah ilmu untuk berfikir dan menalar dengan benar.

Logika berhubungan dengan penalaran (reasoning). Perhatian utamanya tertuju pada upaya untuk membedakan argumen-argumen yang baik dari yang buruk. Salah satu orang pertama yang meletakkan beberapa aturan tentang penalaran adalah Aristoteles, sang filsuf terkemuka dari Yunani kuno.

“Logika’ bagi Aristoteles dan para pengikutnya tidak dikategorikan sebagai satu ilmu di antara ilmu-ilmu yang lain. Menurut Aristoteles “logika” adalah persiapan yang mendahului ilmu-ilmu. Atau dapat dikatakan bahwa “logika” adalah alat (organon) untuk mempraktikkan ilmu pengetahuan.
Selama hampir dua ribu tahun sesudahnya, logika nyaris tetap sama sebagaimana yang ia wariskan.

Orang pertama yang menggunakan istilah “logika” adalah Cicero (abad pertama  sebelum Masehi) tetapi dalam pengertian “seni berdebat’. Di kemudian hari, yakni pada permulaan abad ketiga masehi, Alexander Aphrodisias menggunakan istilah “logika” dengan arti yang dikenal sekarang.

Sampai berabad-abad lamanya pembicaraan mengenai logika tidak mengalami perkembangan melainkan masih tetap sama seperti pada waktu Aristoteles. Immanuel Kant (Abad XVIII) mengatakan logika tidak mengalami perkembangan.

Akan tetapi pada pertengahan abad XIX logika mengalami perkembangan karena ada usaha dari beberapa tokoh yang mencoba menerapkan matematika ke dalam logika. Gejala itu kini dikenal sebagai saat munculnya logika modern. Sejak saat itu logika dibedakan menjadi logika tradisional/klasik dan logika modern yang lazim dikenal sebagai logika matematika/simbolik.

Logika tradisional/klasik adalah sistem ciptaan Aristoteles yang berfungsi untuk menganalisa bahasa. Sedangkan logika modern berusaha menerapkan prinsip-prinsip matematik terhadap logika tradisional dengan menggunakan lambang-lambang non-bahasa.

Dengan demikian keduanya berkaitan erat satu dengan yang lain. Oleh karena itu memahami kedua macam logika dengan baik merupakan bantuan yang sangat besar dalam berpikir yang teratur, tepat, dan teliti.

Logika dijuluki sebagai “kalkulusnya ilmu komputer.” Argumen ini didasarkan pada fakta bahwa logika memainkan peran fundamental dalam ilmu komputer, sejajar dengan peran kalkulus dalam ilmu-ilmu eksakta dan rekayasa.

Kita memiliki bidang-bidang dalam ilmu komputer yang berpijak pada logika, seperti arsitektur komputer (gerbang logika), rekayasa perangkat lunak (spesifikasi dan verifikasi), bahasa-bahasa pemrograman (semantik, pemrograman logika), basis data (aljabar relasional dan SQL), kecerdasan buatan (teorema pembuktian otomatik), algoritma (kompleksitas), dan teori komputasi (gagasan-gagasan umum tentang komputabilitas).

Sebagai gambaran sederhana, menggunakan pemahaman tentang aljabar logika yang nantinya akan pelajari, penulisan perintah kondisional atau query yang panjang di dalam sebuah pemrograman, misalnya:

if A = 1 and (A <> 1 or B = 2) then

append from X where (nil = “B” or prak = “C”) and ((prak = “C” or  nil =”B”) and absen > 70))

dapat diringkas, dan oleh karenanya lebih mudah dimengerti, sebagai:

if A = 1 or B = 2 then

append from X where (nil = “B” or prak = “C”) and absen > 70


Logika modern saat ini telah berkembang menjadi kajian ilmiah dan matematis, tidak lagi sekedar bergelut di tataran filosofis. Berangkat dari simbolisme Boolean, dan pengembangannya berupa aljabar Boolean, para ahli terus berupaya mengembangkan ilmu logika beserta variasi-variasinya termasuk di antaranya logika proposisional (propositional logic), logika orde pertama (first order logic), dan yang paling trakhir, logika fuzzy (fuzzy logic).

Secara singkat manfaat logika dapat dikategorikan sebagai berikut:

Logika menyatakan, menjelaskan, dan mempergunakan prinsip-prinsip abstrak yang dapat dipakai dalam semua lapangan ilmu pengetahuan (bahkan seluruh lapangan kehidupan).

Logika menambah daya berpikir abstrak dan dengan demikian melatih dan mengembangkan daya pemikiran dan menimbulkan disiplin intelektual.
Logika mencegah kita tersesat oleh segala sesuatu kita peroleh berdasarkan autoritas, emosi, dan prasangka.

Logika – di masa yang sekarang dikenal sebagai “era of reason’”– membantu kita untuk mampu berpikir sendiri dan tahu memberakan yang benar dari yang palsu.
Logika membantu orang untuk dapat berpikir lurus, tepat dan teratur karena dengan berpikir demikian ia dapat memperoleh kebenaran dan menghindari kesehatan.



Sekian Postingan Kali ini, mudah-mudahan bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

7 Produk Kecantikan Jafra Kosmetik, Harga dan Manfaatnya

Popslide, Alternatif Pulsa Gratis

Cara Membuat Pasangan Bahagia Dan Nyaman, Lakukan 5 Tips Ini